Suatu hari seorang jenderal mengundang kerabatnya dari kampung untuk acara syukuran kenaikan pangkatnya. Ketika acara usai, salah seorang kerabat ingin sekali pulang kampung naik pesawat, maka dibelikan tiket pesawat kelas ekonomi.
Ketika naik pesawat, sudah banyak yang duduk di kursi pesawat. Pada deretan kursi kelas bisnis masih ada satu kursi yg kosong, maka duduklah dia di kursi tersebut. Ketika yang punya nomor kursi datang dan akan duduk terjadilah sedikit pertengkaran.
Yang punya nomor: "Ini kursi saya pak, bapak bukan di sini."
Penumpang baru: "Sampean ini siapa? Saya kan naik duluan, bapak silakan cari tempat yang lain."
Karena terjadi sedikit keributan, datanglah pramugari untuk melerai.
Pramugari: "Bapak nomor kursinya berapa?"
Penumpang baru: "Kamu ini siapa ikut-ikut ngatur saya?"
Pramugari: "Saya pelayan disini pak."
Penumpang baru: "Baru pelayan mau ngatur-ngatur saya."
Karena belum selesai, datanglah copilot untuk melerai.
Co-pilot: "Maaf pak saya pembantu pilot, ingin membantu bapak."
Penumpang baru: "Lagi-lagi baru pembantu ingin juga ngatur saya."
Karena belum selesai juga, datanglah kapten pilot untuk menyelesaikan.
Kapten pilot: "Saya kapten di pesawat ini, mohon bapak untuk duduk di kursi bapak."
Penumpang baru: "Kamu baru kapten mau ngatur saya juga. Keponakan saya sudah jenderal tidak pernah ngatur saya."
Datanglah penumpang dari kelas ekonomi untuk membantu menyelesaikan.
Penumpang ekonomi: "Bapak mau ke mana pak?"
Penumpang baru: "Saya mau ke Surabaya, pak."
Penumpang ekonomi: "Wah, yang di depan ini mauke luar negeri pak. Yang ke Surabaya yang di belakang ini."
Penumpang baru segera pindah mencari tempat duduk yg masih kosong, yang memang seharusnya tempat duduk dia. Sesampai di Surabaya, dia berterima kasih kepada penumpang ekonomi, "Terima kasih pak, untung bapak kasih tahu, kalau gak saya nyasar ke luar negeri gak bisa pulang.."