Selasa, 29 Juli 2014

Mabuk Darat Saat Mudik Lebaran

Suatu hari Pak Tedjo pulang mudik. Dikarenakan susahnya angkutan, Pak Tedjo memilih pulang pas Hari Raya. Namun demikian rupanya bis-bis luar kotapun tetap saja masih penuh berdesak-desak.

Pak Tedjo dengan penuh perjuangan hingga titik keringat yang penghabisan berhasil mendapat tempat duduk di bagian tengah. Perlu diketahui konstruksi bis ini masih model kuno, dimana tempat duduknya menjadi satu dari sisi kiri sampai sisi kanan.

Pak Tedjo duduk tepat di tengah-tengah sehingga kalau mau keluar harus melewati orang di sebelahnya baik ke kiri maupun ke kanan. Dengan pakaian yang baru, celana baru, dompet baru, kopiahpun rupanya baru.

Di tengah perjalanan Pak Tedjo tiba-tiba terserang mabuk mabuk darat. Dia mau mengeluarkan isi perutnya. Tapi apa daya kiri atau kanan jauh dari jendela. Karena tak tahan lagi, akhirnya ditumpahkanlah hasrat mabuknya kedalam kopiahnya yang baru itu. Tetangga kiri kanan Pak Tedjo sudah gerah melihat isi kopiah Pak Tedjo.

"Sudah Pak buang saja kopiahnya ..." kata salah satu tetangga yang duduk di sebelahnya.

Pak Tedjo berfikir seribu kali pikir, karena kopiah barunya dibeli dengan tabungan yang dikumpulkan melalui segala jerih payahnya.

Karena risih juga kepada tetangga, di lain pihak Pak Tedjo sayang banget sama kopiahnya, akhirnya keputusan yang diambil Pak Tedjo adalah... meminum isi kopiahnya kembali dengan tenangnya..