Ada pedagang semangka seperti biasanya medagangkan jualan pada setiap hari. Kalimat yang sering ia lontarkan adalah "SEMANGKA MANIS TANPA BIJI".
Kalimat itu berulang ia ucapakan, sampai ada pembeli yang berniat membeli semangka manis itu. Pembeli bertanya kepada pedagang,
"Semangka manis gak mang?"
"Oh manis, merah tanpa biji!" jawab pedang mantap.
Tanpa pikir panjang pembeli itu langsung mengeluarkan uang yang sesuai kesepakatan antar pembeli dan penjual. Pembeli kemudian pulang dengan membawa semangka yang dibelinya, dengan mengendarai motornya. Sesampainya di jalan, pembeli menabrak tembok lalu semangka itu jatuh, lalu semangka itu pecah.
Pembeli itu sangat marah ketika semangka yang dibelinya tidak sesuai dengan apa ia inginkan. Lalu pembeli itu kembali kepada penjual itu lagi, dengan nada marah.
"Mamang ginama sih kalau jualan itu jangan sampai menipu penjual dong!"
"Menipu ginama?" tanya penjual.
"Mamang bilang semangka merah, tapi semangka yang saya beli ternyata putih kekuningan!"
"Lho, bapak membawa dengan apa?" tanya si penjual tanpa merasa bersalah.
"Saya bawa dengan motor, lalu semangka itu jatuh ternyata warna bukan merah, melainkan ini putih."
Pedagang tersebut dengan santainya menjawab,
"Bapak ini gimana sih. Coba bapak pikirkan, kalo bapak jatuh dari motor pasti pucat kan? Apalagi semangka..."